Seakan tak surut niat
itu.
Menginjakkan kaki
dirumput pagi hari.
Menunggu tunggangan
kuda besi.
Ranting-ranting pohon
sesekali menampar pipi suci.
Kubangan air menambah
derita.
Batu kerikil menghambat
langlah mulia.
Tak mengingatkan nyawa
ini punya siapa.
Mereka menantang
kejamnya dunia.
Pagi mereka datang
membawa harapan.
Dari pelosok hutan
rotan.
Berjalan bergandengan
melawan kenyataan.
Merah putih, putih
abu-abu.
Bersatu hendak mengadu.
Mengadu
meminta jalan syahdu.
Andai sang paman
terkaya bersedia.
Harapan kecil terbersit
di hati polos mereka.
Bukan muluk-muluk dan
tak seberapa.
Hanya hadiah kecil yang
tak terlupa.
Kemudahaan berhitung
dan membaca.
Bagi adik-adik mereka.
Cipta : Erick Kusumo (Ali)
@erickusumo