Total Pageviews

0

Fatehah dan Peribahasa

Monday, April 7, 2014

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Kuperdengarkan melodi segala sykur kenikmatan.

Menjunjung sajak penyerahan diri dengan segala kerendahan.

 

Segala puji bagi Allah, tuhan seru sekalian alam.

Bagitu maha agung dirimu, tiada daya semerdu kekuasaan-Mu.

Tiada arti ribuan aksara cinta dihadapan-Mu.

Tiada setara jutaan mahkluk jagat raya.

Engkau tidak ternilai harga.

 

Yang pengasih dan penyayang.

Kau berikan kran cinta kepada hamba.

Dari setiap hembusan bayu kehidupan.

Candra pensucian, darah yang memerah dan semua pelangi indah dunia.

Tanpa kurasa engkau pemiliknya.

Yang menguasai hari kemudian.

Disini aku bersila, merendahkan diri dal;am keharuan.

Meletekkan kening dan menengadahkan pinta.

Pada-Mulah aku mengapdi dan kepada-Mulah aku meminta pertolongan.

 

Yaa rab yang maha mulia.

Tunjukilah kami kejalan yang lurus.

Agar kami takterhina dalam kenistaan dan kebusukan hati yang membara.

Payungi kami dengan nikmat luar biasa.

Mandikan kami dengan kembang tujuh rupa bunga surga.

Tuntun kami dijalan tol penuh cahaya suka cita.

Bagaikan jalnnya orang-orang yang telah engkau berikan nikmat.

Bukan jalan mereka yang pernah engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat


Cipta : Erick Kusumo (Ali)
@erickusumo

0

Harokat Cinta

Thursday, March 20, 2014


Ribuan titik tersebar disetiap pancaran bolamata.
Memercikkan suara syahdu panggilan masa depan.
Semua terlihat sama.
Sama menyamarkan dan memantulkan begitu banyak pelangi.
Dari tempatku mernung ini.
Daku merasa gelombang putih yang tersenbur dari satu titik terasa menggoda.
Sangat gembira kalbu ini disisinya.
Yaa Rab !
Jernihkan titik ini, luruskan langkah hamba dan berikan lebih banyak cinta disana.
Melalui harokat cinta penuh asa.
Kutulisakan tadjuwid do’a dari hati untuk berbagi.
Bahasa al-  quran menghantarkan keinginan suci.
Ketika hamba disana, akan hamba poles yang kupunya.
Mengganti dengan aksara penuh keajaiban bahasa cinta.
Aaamiin...



cipta : Erick Kusumo (Ali)

0

Merah putih dan abu-abu

Wednesday, February 19, 2014



Seakan tak surut niat itu.
Menginjakkan kaki dirumput pagi hari.
Menunggu tunggangan kuda besi.
Ranting-ranting pohon sesekali menampar pipi suci.
Kubangan air menambah derita.
Batu kerikil menghambat langlah mulia.
Tak mengingatkan nyawa ini punya siapa.
Mereka menantang kejamnya dunia.

Pagi mereka datang membawa harapan.
Dari pelosok hutan rotan.
Berjalan bergandengan melawan kenyataan.
Merah putih, putih abu-abu.
Bersatu hendak mengadu.
Mengadu meminta jalan syahdu.            

Andai sang paman terkaya bersedia.
Harapan kecil terbersit di hati polos mereka.
Bukan muluk-muluk dan tak seberapa.
Hanya hadiah kecil yang tak terlupa.
Kemudahaan berhitung dan membaca.
Bagi adik-adik mereka.

Cipta : Erick Kusumo (Ali)
@erickusumo


0

Bunga Cantik

Wednesday, February 5, 2014


Cantik lagi berlenggok.

Cari cinta tebar pesona jadi idola.

Kumbang menclok, tapi tertohok.

Bunga cantik, melirik kumbang bertanduk emas.

 

Bunga cantik hendak menggelitik.

Dengan mata lentik dan bergaya gadis cilik.

Tapi... bukan harta dan nyawa gadaiaannya.

Bahkan malah kehilangan cinta.

 

Bunga cantik kini tidak unik dan tak nyentrik.

Kini si cantik jadi burik.

Hilang daya tarik.

Terserang banyak kritik.

 

Tapi kumbang cinta, tak kenal putus asa.

Dia berdo’a dan berusaha.

Dengan budaya cinta, kasih sayang mesra dan bumbu sederhana.

Sang kumbang cinta berhasil menabur benih-benih suka.

Hingga sang bunga cantik berhasil dipetik.


Cipta : Erick Kusumo
@erickusumo

Followers