Jeritan jangkrik mengajakku berfikir.
Dingin lembut menyeka tubuh merasuk sukma, menyeka sanubari kalbuku.
Hewan kecil penghisap menambah rasa berdosa.
Pohon dan angin seakan tak berdaya disaat itu.
Bagai tak hidup karena kuasa-NYA.
Entah berapa lama gelap syahdu ini kutinggalkan.
Senandung ibadah terasa sepi.
Sedikit yang ada.
Mereka tetap tak bergerak.
Aroma kehidupan masih belum terasa.
Semua terus mengajakku untuk mencoretkan rangkaian aksara tentang senandung pagi hari.
Aku menangis menitihkan airmata.
Terimakasih kepada-NYA.
cipta : Erick Kusumo
0
SENANDUNG PAGI HARI
SENANDUNG PAGI HARI
Saturday, August 3, 2013
| 0 Comments | Email This
Subscribe to:
Posts (RSS)